Wanita tentu saja membutuhkan kehidupan seks mereka. Akan tetapi banyak wanita yang salah paham. Mereka menganggap harus memperoleh kebebasan dan kenikmatan yang sama dengan pria dan mereka dengan mutlak menuntut kepuasan syahwat. Dengan demikaian seks yang semula indah dan menyenangkan akan menjadi beban dalam kehidupan mereka. Sebaliknya beberapa wanita yang menganjurkan kepuasan syahwat beranggapan bahwa kepuasan syahwat bukanlah untuk diri sendiri melainkan untuk pihak lawan.
"Karena dengan tercapainya kepuasan syahwat pada diri saya dapat membuat ia merasa seperti seorang pahlawan. Saya melakukan perbuatan mencapai puncak syahwat semata-mata untuk memperkuat ego dan "iman"nya. sekaligus untuk menambah perasaan cintanya pada saya."
Kadangkala saya merasa harus merasakan kepuasan syahwat yang sebenarnya adalah untuk memuaskan nafsu saya ...."
Sebagian wanita karena khawatir pihak lawan mengatakan dirinya tidak punya syahwat dan akan meninggalkannya, atau karena khawatir suaminya akan membandingkan dirinya dengan wanita terdahulu, terpaksa pura-pura mencapai kepuasan syahwat. Hal ini sering menjadi suatu tekanan. Dengan adanya tekanan ini beberapa wanita malah mual terhadap syahwat, karena ia merasa perbuatannya berlawanan dengan kemauan diri sendiri.
Dari contoh pernyataan diatas, dapat dilihat bahwa kaum wanita juga mengakui betapa berharganya kepuasan syahwat , tidak hanya kepuasan badaniah, kadang-kadang ia bermakna "politis".
Mengapa dibutuhkan kepuasan syahwat?
Label: wanita