Kamasutra sebuah kitab seni Bercinta (part 1 )

Banyak orang yang beranggapan kalau seks merupakan sesuatu yang alami. Sehingga banyak yang beranggapan kalau seks itu gak perlu dipelajari. Memang secara alamiah bila dua orang yang berlainan jenis hidup berpasangan ( suami-istri) maka dengan sendirinya akan memiliki naluri untuk menghasilkan keturunan. Yang penting punya anak, begitu kata mereka. Tentu saja anggapan ini salah.


Seks sebenarnya tidak hanya bertujuan untuk melahirkan keturunan. Tetapi, seks juga merupakan seni yang indah, dimana dengan pengetahuan tentang seks, maka kedua pasangan akan memperoleh kepuasan, keserasian, keharmonian dan kebahagiaan.

Banyak kasus terjadi, karena kurangnya pengetahuan tentang ilmu seksologi, banyak pasangan suami-istri akhirnya mengalami ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam kehidupannya. Bahkan, karena seks pula, akhirnya terjadi pertengkaran, perselingkuhan, dan bahkan berbuntut pula pada perceraian.

Sebenarnya, ilmu tentang seksologi telah lama dipelajari oleh manusia. Meskipun demikian, hingga kini, belum ada yang mengetahui sejak kapan sebenarnya ilmu tentang seks ini mulai dikenal dan dipelajari. Akan tetapi, setidaknya, dari sejumlah naskah kuno yang ditemukan di India, — yang kemudian dikenal dengan sebutan kitab ”Kama Sutra”, membuktikan bahwa ternyata sejak berabad lalu, bangsa India telah mengenal tentang ilmu seksologi.

Menurut dr. Nugroho Setiawan, seksolog yang bekerja pada beberapa rumah sakit Jakarta, — bahwa Kama Sutra, warisan seni bercinta dari India ini sebenarnya sangat perlu diperkenalkan pada setiap pasangan suami-istri. Sebab, di dalamnya terdapat solusi mengatasi kesulitan bagaimana cara melakukan perangsangan atau teknik-teknik penciuman, perabaan, posisi bercinta, dan sebagainya bertujuan agar kedua pasangan bisa mencapai puncak kepuasan bersama.

Bersambung di seni bercinta ala Kamasutra